Name : Dwi Jayanti Juliana
NPM : 12213675
Class : 4EA07
Book Review
Subtittle : PENGANTAR TEORI MAKRO EKONOMI EDISI KEDUA
Writer : Sadono Sukirno
Contens :
Macroeconomics is part of the economic sciences. (Totalitet / aggregative). Heavy equipment. Analysis of national income for economic, national consumption, national savings and investments. In addition it is necessary to show and define systematic relationships, so as to explain the changes experienced by the total variables of all time.
Clearly, if the macroeconomic measures of economic action or state, so the issue is about the economy as a whole, such as unemployment, job opportunities, state expenditure, national income and so on. The causal relationships studied in macroeconomics, in essence, are the relationships between aggregative economic variables (overall), such as the level of national income, employment rate, household consumption expenditure, savings (savings), national investment, interest rate, Medium, balance of payments, national capital stock, government debt and so on.
Why we should buy the book ?
Because in this book is explained about the importance of the purpose of the macro economy is about
1. Stabilize economic activity
2. Achieving the level of labor use without inflation
3. Avoidance of inflation
4. Creating steady economic growth
5. Realizing the strength of balance of payments Stabilizing Economic Activity
Why we shouldn't but the book ?
Because this book is too difficult and not easy for someone who does not really understand about economics
Conclusion :
This book can be bought and studied because it can add knowledge about economics especially macro economics and useful for those who study it and read it
blogger!
Senin, 24 April 2017
Jumat, 21 April 2017
Bahasa Inggris Bisnis 2
it's about having faith in yourself, your talents and your purpose and most of all, in God's great love and His divine plan for your life. Millions around the world recognize the smiling face and inspirational message of Nick Vujicic. Despite being born without armsor legs, Nick's challenges have not kept him from enjoying great adventures, a fulfilling and meaningful career, and loving relationships. Nick has overcome trials and hardships by focusing on the promises that he was created for a unique and specific purpose ,that his life has value and is a gift to others ,and that no matter the despair and hard times in life , god is always present .Nick credits his success in life to the power that is unleashed when faith takes action .But does that happen ? In Unstoppable Nick addresses adversity and difficult circumstances that many people face today , including :
1. Personal crises (Self-destructive thoughts , emotions,and addictions)
2. Relationship issues (Bullying, persecution, cruelty, and intolerance )
3.Career and job challenges (Imbalance in body ,mind, heart, and spirit )
4. Lealth and disability concerns (Feeling out of control )
Through stories from his own life and the experiences of many others, Nick
explains how anyone wanting a "ridiculously good life "can respond to these issues ,and more,to become unstoppable .
What' standing in your way ?
book : unstoppable
correct design : Kristopher K .one
1. Personal crises (Self-destructive thoughts , emotions,and addictions)
2. Relationship issues (Bullying, persecution, cruelty, and intolerance )
3.Career and job challenges (Imbalance in body ,mind, heart, and spirit )
4. Lealth and disability concerns (Feeling out of control )
Through stories from his own life and the experiences of many others, Nick
explains how anyone wanting a "ridiculously good life "can respond to these issues ,and more,to become unstoppable .
What' standing in your way ?
book : unstoppable
correct design : Kristopher K .one
Kamis, 23 Maret 2017
SOFTSKILL BAHASA INGGRIS BISNIS 2
Why is english important as economic student ?
` In
my opinion :
·
Because English has become the
international language
·
Because the need for English is increasing, not just at
multinational companies but also local companies
· Proficiency in English language is closely related to economic competition,
as measured by capita income, growth, human development index and the level of
prosperity.
·
English has become the dominant communication tool and a vehicle to be able
to win the global competition
·
I think English is very important for students of economics because it is
an international language that is used in communication, especially in the business
world, one example is in the communications business. Therefore, to enter into
a business or economic activities is very required to master the English
language, especially for business activities related to companies in other countries.
.
Rabu, 27 April 2016
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari berbagai lembaga kenegaraan sesuai dengan fungsionlitasnya masing-masing. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Indonesia dikendalikan oleh sejumlah lembaga penting, salah satunya adalah DPR (dewan perwakilan rakyat). DPR sebagai dewan perwakilan rakyat punya andil besar dalam menjalankan roda pemerintahan di Tanah Air. Dalam struktur kepemerintahan Indonesia kita mengenal yang namanya Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif. Kesemuanya merupakan unsur-unsur struktural terpenting dalam pemerintahan Indonesia. Mungkin masih ada masyarakat yang sebenarnya belum sepenuhnya memahami apa itu Legislatif hinggaYudikatif
Seorang pemimpin mempunyai cara dan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dalam mengaktualisasikan kekuasaan dan kebijakannya masing-masing. Dalam jurnalnya, Kartono (2009 dalamUtami, 2013) menyebutkan beberapa gaya kepemimpinan, di antara lain:
1) gaya kepemimpinan paternalistik
2) gaya kepemimpinan karismatik
3) gaya kepemimpinan bebas
4) gaya kepemimpinan demokratis
5) gaya kepemimpinan otokratis
6) gaya kepemimpinan militeristis
7) gaya kepemimpinanpopulistis
8) gaya kepemimpinan administatif atau eksekutif
Gaya kepemimpinan seseorang erat kaitannya dengan bagaimana cara pemimpin dalam mempersuasi orang lain melalui retorikanya. Oleh sebab itu, pemimpin sering mengandalkan kata kata yang diucapkannya untuk mempengaruhi dan memobilisasi pengikut mereka dan meyakinkan masyarakat tentang manfaat yang dapat timbul dari kepemimpinan mereka. Salah satu bentuk dari pelaksaan aturan, yaitu melalui penegakan kebijakan. Pada dasarnya, kebijakan dibuat untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi dimasyarakat, namun terkadang beberapa orang tidak dapat menerima kebijakan baru yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, retorika seorang pemimpin dalam menyampaikan kebijakan sangat menentukan diterima atau tidaknya suatu kebijakan baru di dalam masyarakat. Berkenaan dengan hal tersebut, kami tertarik untuk mengkaji tentang retorika dan gaya kepemimpinan Ahok dalam mempersuasi masyarakat dengan gaya dan tutur bahasa yang disampaikan.Basuki Tjahaja Purnama atau biasa dipanggil Ahok merupakan salah satu pemipin, lebih tepatnya seseorang yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta saat ini. Beliau cukup ramai dibicarakan oleh masyarakat karena memiliki retorika dan gaya kepemimpinan yang berbeda dibandingkan pemimpin lain. Beliau dipandang sebagai pemimpin yang arogan, tempramen, dan to the point.
Bisa dibilang selama ini warga Jakarta sudah menerima keruwetan dan segala macam komplikasi kenegatifan Jakarta dengan pasrah. Mereka mungkin berfikir itulah yang memang terjadi dan akan seterusnya seperti itu, namun Ahok hadir disana dan mulai memvisualisasikan keadaan Jakarta yang sebenarnya kepada masyarakat dan menunjukkan bahwa keruwetan dan segala komplikasi tersebut dapat diatasi. Tentunya ia memvisualisasikannya melalui retorika yang tegas. Contohnya adalah kebijakan yang ia lakukan mengenai pengaturan Tanah abang yang ruwet. Perda tentang ketertiban umum sudah ada sejak lama, tapi nampaknya Perda tentang ketertiban umum juga telah lama diinjak-injak dan tidak digubris oleh para Pedagang Kaki Lima dan preman yang mem-backing mereka. Para pembuat Perda sebelumnya mungkin juga sudah melakukan banyak hal untuk menegakan peraturan tersebut. Hanya saja ketika kemudian persoalan menertibkan pedagang kaki limaini juga harus berhadapan dengan dunia gelap premanisme, mereka tidak punya nyali. Terlebih ketika dibalik premanisme Tanah abang itu ternyata ada oknum-oknum hantu yang tidak dapat tersentuh dansecara kasat mata kebal hukum dimana pengaruh mereka mencengkeram kekuasaan tertinggi di negeri ni. Semakin ciut lah nyali para aparat itu untuk menegakan ketertiban umum. Daripada mereka kehilangan nafkahnya, lebih baik mereka tutup mata dan telinga soal Tanah abang. Berpuluh tahun situasi pembiaran itu terjadi. Dan orang Jakarta nyaris percaya bahwa di Tanahabang kesemrawutan itu memang sebuah keniscayaan yang harus diterima secara legowo dan pasrah.Warga Jakarta tidak mampu melakukan apa-apa dengan keadaan Tanah abang yang seperti itu.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah memutuskan maju
melalui jalur independen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta
2017. Mantan Bupati Belitung Timur ini tidak ingin mengkhianati dukungan yang
sudah dialamatkan kepadanya. Saat jumlah dukungan sudah melebihi ambang batas
sesuai aturan Komisi Pemilihan umum (KPU), maka sesuai janji, Ahok akan maju
menjadi bakal calon gubernur melalui jalur independen.
Ahok sudah harus siap dengan segala tantangan di depan, yakni partai politik
dan calon-calon yang diusung dalam pilkada. Tantangan paling realistis berasal
dari parpol-parpol besar "penguasa" DKI Jakarta yang telah dibuktikan
dalam perolehan suara mereka pada Pemilu 2014 lalu. Parpol seperti ini telah
memiliki mesin partai yang tertata.
Pasangan bakal calon (balon) gubernur dari PDIP adalah kandidat lawan
paling kuat, meski belum tentu punya popularitas dan elektabilitas setinggi
Ahok. Dengan 28 kursi di DPRD DKI Jakarta, PDIP dapat mengusung balon gubernur
tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Sedangkan pasangan balon gubernur
lainnya adalah dari koalisi parpol selain Nasdem, mengingat partai besutan
Surya Paloh ini jauh-jauh hari sudah menyatakan mendukung Ahok.
Fenomena kemunculan Ahok dan para pendukungnya merupakan potret dalam
politik yang bisa menjadi catatan bagi perjalanan demokrasi Indonesia ke depan.
Dukungan kepada Ahok juga menjadi membuka kenyataan bagaimana para pemimpin
daerah dipilih.
Kenyataan tersebut antara lain, pertama, tidak semua parpol
dapat menampung aspirasi rakyat, sehingga muncul celah jalur independen.
Idealnya, kandidat kepala daerah diusung oleh partai politik sesuai fungsi
keberadaan parpol meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam
rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan. Namun, kenyataan
kemunculan calon-calon independen pada pilkada adalah bukti bahwa aspirasi
rakyat belum semua dapat tersalurkan melalui parpol.
Kedua, sudah menjadi kecenderungan bahwa parpol lebih mengutamakan kadernya. Demi
kepentingan partai atau pengurus partai, maka yang diusung sebagai kepala
daerah rata-rata adalah elite pengurus parpol di daerah.
Ketiga, parpol menentukan harga yang harus dibayar oleh calon dari luar partai.
Parpol menjadi kendaraan politik sehingga setiap calon dari luar harus membayar
"tiket" perjalanan menuju pilkada.
Keempat, untuk menaikkan posisi tawar maka parpol mengulur waktu hingga saat-saat
terakhir penyelenggaraan pilkada. Dengan semakin banyak pelamar untuk memakai
kendaraan parpol, maka "tiket" semakin mahal dijual.
Empat hal tersebut menyebabkan terbukanya peluang terpilihnya pemimpin yang
tidak berintegritas di kemudian hari. Cara-cara seperti itu membuat Indonesia
tidak menemukan calon-calon pemimpin yang bemutu. Hanya sosok-sosok bermodal
kuat yang mampu menjadi kandidat padahal belum tentu modal itu didapat dari
cara yang halal.
Kemunculan calon independen dengan dukungan masif seharusnya membuat parpol
mengoreksi diri. Sedangkan dari proses perjalanan pencalonan Ahok kita
mendapatkan pelajaran. Pertama, rakyat mengapresiasi pemimpin yang bersih, tegas, transparan, dan bekerja
demi kepentingan rakyat. Kampanye anti-Ahok bertebaran di dunia maya. Bukan
karena kinerjanya melainkan karena ia etnis Tionghoa dan non-Muslim.
Pembawaannya yang cenderung kasar juga dianggap kelemahan Ahok. Namun, dukungan
terhadap mantan Bupati Belitung Timur ini nyatanya tidak surut. Hasil kerjanya,
displin yang diterapkan, penyikapannya terhadap berbagai persoalan Jakarta
mendapat apresiasi warga.
Kedua, dukungan tanpa syarat dari partai Nasdem kepada Ahok merupakan angin
perubahan di arena pemilihan kepala daerah. Ternyata ada partai yang tak
menuntut mahar atau syarat pada kandidat yang diusungnya.
Sudah menjadi wacana umum bahwa tiap calon yang akan maju melalui jalur
parpol wajib memberikan mahar untuk bisa diusung. Popularitas dan elektabilitas
seolah belum cukup menjadi modal sang calon. Posisi tawar parpol masih tinggi,
sebab merasa sebagai kendaraan yang akan membawa calon beradu di pilkada. Tanpa
kendaraan, sulit bagi calon untuk maju bertanding.
Ketiga, kemunculan Ahok melalui jalur independen bakal membuktikan bahwa parpol
bukan segala-galanya. Keberadaan parpol adalah keniscayaan dalam proses
kepemimpinan politik. Namun, regenerasi amburadul serta integritas parpol yang
terus merosot karena banyak kadernya yang terjerat korupsi telah membuat
kepercayaan masyarakat luntur. Beruntung di tengah kondisi tersebut ada
alternatif dukungan diarahkan yakni jalur independen.
Keempat, profesionalitas kelompok Teman Ahok, kelompok yang mengorganisasi dukungan,
patut menjadi catatan. Dukungan kepada Ahok dikumpulkan dengan terorganisasi.
Tak akan ada dukungan fiktif seperti yang selama ini terjadi pada sejumlah
calon. Mereka yang menyerahkan fotokopi KTP dukungan benar-benar pendukung,
bukan orang yang dibayar untuk menyertakan KTP. Bahkan manakala dukungan yang
didapat sudah melampaui batas sesuai aturan KPU, tim Teman Ahok tetap berusaha
menghitung ulang dukungan ketika Ahok menyatakan Kepala Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Santoso sebagai calon pasangannya
nanti. Tim Teman Ahok tidak serta merta mengklaim bahwa mereka yang mendukung
Ahok setuju keberadaan Heru sebagai wakil Ahok kelak. Proses menghargai
dukungan atau suara rakyat seperti ini layak dicontoh.
Melalui jalur independen, nantinya Ahok tidak akan mudah tersandera atau
tunduk pada kehendak parpol. Ia akan lebih mudah memperjuangkan aspirasi
rakyat, meski melihat karakter kepemimpinan, Ahok adalah tipe yang tidak mau
dikekang parpol. Ia hanya ingin memperjuangkan kepentingan rakyat.
Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensiil
dengan bentuknya republik. Dalam memilih para pemimpinnya baik itu di lembaga
eksekutif (Presiden, Gubernur dan Walikota) maupun di legislatif (DPR, DPRD,
DPD) pastilah melalui pemilihan umum. Partai politik adalah wadah bagi
seseorang yang ingin mencalonkan diri sebagai pemimpin di eksekutif maupun
legislatif. Jika seorang ingin maju tidak melalui partai politik atau dengan
kata lain dari independen, sebenarnya dapat dilakukan. Hal ini dikarenakan
dalam infrastruktur politik tidak cuma parpol yang dapat digunakan sebagai
sarana untuk mencapai suprastruktur politik (eksekutif maupun legislatif) namun
juga ada media massa, kelompok penekan, kelompok kepentingan maupun juga jika
dia adalah seorang tokoh masyarakat / ahli dalam bidang tertentu. Salah satu
contoh yang dapat kita lihat dari fenomena calon independen ini adalah saat
pemilihan gubernur DKI Jakarta. Salah satu pasangan calon maju lewat jalur
independen alias tidak melalui partai politik, karena keduanya adalah tokoh
maupun ahli yang cukup lumayan dikenal di wilayah Jakarta. Dengan maju melalui
jalur independen ini, maka pasangan inipun tidak memiliki kewajiban untuk
"balas budi" kepada parpol yang mendukungnya karena murni rakyat yang
memilih dia tanpa dukungan dari partai. Apabila dicermati, ini menunjukkan
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik menurun karena sebagian
parpol anggotanya banyak terlibat kasus korupsi. Sehingga masyarakat merasa
tidak percaya lagi dengan calon dari parpol, padahal tidak semua calon dari
parpol itu buruk. Makin maraknya fenomena calon independen ini karena parpol
tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, khususnya dalam rekruitmennya
yang artinya mencari orang berbakat tidak secara kompetensinya akan tetapi
berdasarkan kedudukan atau kekayaan orang tersebut. Calon gubernur bahkan calon
presiden independen (non parpol) kemungkinan akan makin marak menjelang pemilu
2014 mendatang. Meski belum dibuktikan, akan tetapi kemungkinan besar calon
yang maju lewat independen jika terpilih nantinya pasti akan mengutamakan
kepentingan rakyat dibandingkan calon yang terpilih dari parpol. Karena biar
bagaimanapun dalam membuat suatu kebijakan, pasti peran parpol dalam perumusan
kebijakan cukup besar dan diharapkan tidak akan merugikan kepentingan partainya
bahkan jika perlu mengorbankan kepentingan rakyat.
Ahok akhirnya dapat menunjukkan bahwa dengan ketegasan dan kekerasan niat yang
elam ini ditunjukkan dengan retorikanya dapat memuluskan kebijakan yang selama
ini susah dan rumit untuk dilakukan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama atau Ahok mengatakan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak
pernah meminta mahar darinya terkait pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017
mendatang. Hanya, dengan memilih jalur independen, Ahok mengaku tidak perlu
mengeluarkan uang banyak untuk mekanisme partai.
Jalur independen biayanya bisa lebih murah, karena tidak perlu biaya untuk
menggerakan seluruh mesin partai. Masyarakat yang bergerak sendiri (Ahok2016)
Ahok mengatakan dengan memilih jalur independen ini, seluruh biaya berasal dari
dana sumbangan masyarakat. Biaya tersebut misalnya digunakan untuk cetak 200
ribu formulir dukungan atau kaos kampanye. Ahok telah memutuskan untuk memilih
jalur independen bersama Teman Ahok, relawannya, ketimbang menunggu partai yang
meminangnya. Keputusan ini didesak oleh Teman Ahok lantaran mereka harus
memverifikasi ulang pendukung Ahok setelah memilih Kepala Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono sebagi pasangannya dalam
Pilgub 2017 hingga Juni 2016 mendatang.
Sabtu, 19 Maret 2016
Tentang Sampah
Nama :
Dwi Jayanti Juliana
Kelas :
3EA07
NPM :
12213675
Narasumber : 1. Junaedi S.Sos.,M.Si (Kepala BPLHD DKI
Jakarta)
2. Yusiono (Sekertaris Kepala Bidang
Lingkungan Hidup)
TENTANG SAMPAH
Aktivitas
manusia di Jakarta maupun didaerah lainnya dalam memanfaatkan alam selalu
meninggalkan sisa dan dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga
diperlakukannya sebagai barang buangan, yaitu sampah dan limbah. Istilah buangan,
sampah dan limbah memang mempunyai pengertian yang berbeda, namun karena
perbedaannya sangat tipis. Misalnya, istilah sampah seringkali disebut dengan
istilah limbah padat atau buangan padat. Dilihat dari wujudnya limbah dapat
berupa padatan, cairan atau gas, sedangkan sampah hanya berupa padatan atau
setengah padatan.
Jenis
Sampah dari sampah rumah tangga terdiri dari Sampah Basah : terdiri dari
bahan-bahan organik yang mudah membusuk yang sebagian besar adalah sisa
makanan, potongan hewan, sayuran dan lain-lain. Sampah Kering : yaitu sampah
yang terdiri dari logam seperti besi tua, kaleng bekas dan sampah kering non
logam misalnya kertas, kayu, kaca, keramik, batu-batuan dan sisa kain. Sampah Lembut
: misalnya sampah debu yang berasal dari penyapuan lantai rumah, gedung, dari
pembakaran kayu, sampah dan rokok. Sampah Besar : sampah yang terdiri dari meja
bekas, kulkas, kirsi, televisi, radio dan peralatan dapur.
Sampah
Komersial Sampah yang berasal dari kegiatan komersial seperti sampah pasar,
pertokoan, rumah makan, penginapan, tempat hiburan,dan dari institusi seperti perkantoran, tempat pendidikan, dan tempat
ibadah.
Sampah
Bangunan Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan termasuk pemugaran dan
pembongkaran suatu bangunan seperti semen, kayu, batu bata dsb.
Sampah Fasilitas Umum Sampah
ini berasal dari pembersihan dan penyapuan jalan, trotoar, taman, lapangan,
tempat rekreasi dan fasilitas umum lainnya.
Iklim panas dan
kelembaban tinggi adalah dua faktor yang mempercepat terjadinya reaksi kimia. Itulah
sebabnya sampah didaerah tropis lebih cepat membusuk dibanding dengan sampah di
daerah dingin. Terlebih lagi karena sebagian besar daerah tropis terdiri negara
yang sedang berkembang dan komponen sampahnya sebagian besar terdiri dari bahan
organik seperti sisa makanan (sekitar 70-80% dari berat total). Agar tidak
mencemari lingkungan, maka sampah di Indonesia harus lebih sering dikumpulkan
dan diangkut dibandingkan sampah di negara yang beriklim dingin. Kebanyakan negara-negara
di Eropa Barat mengangkut sampahnya hanya sekali dalam seminggu. Menurut perkiraan
biaya yang dibutuhkan untuk mengumpulkan dan mengangkut sampah dari tempat asal
hingga TPA mencapai sekitar 70% dari seluruh biaya penanganan buangan padat.
Jakarta yang luasnya
661,52 km
(lautan : 6.9775,5 km²) dengan penduduk
diperkirakan lebih dari 10.000.000 jiwa dapat dipakai sebagai contoh
permasalahan sampah di Indonesia. Hanya sekitar 70% sampah yang ada di Jakarta
dapat diangkut ke tempat pembuangan akhir, sisanya tercecer dalam kota, dijalan
atau dibuang oleh pemiliknya ke sembarang tempat misalnya ke sungai. Dengan asumsi
bahwa setiap orang menghasilkan sampah sebanyak 2,5 liter/hari, maka Jakarta
setiap harinya menghasilkan sampah sebanyak 2,5 x 10.000.000 = 25.000.000 liter
= 25.000mᵌ dengan bobot 25.000 x 0,35 = 8.750 ton. Dari jumlah tersebut, yang
tidak terangkut setiap harinya sebanyak 7.500 mᵌ atau 365 x 7.500 mᵌ =
2.737.500 mᵌ per tahun. Ini belum
termasuk perhitungan laju pertambahan penduduk yang rata-rata 2% per tahun dan
tingkat urbanisasi sebesar 3%.

Sistem pengumpulan
sampah di Indonesia mengenal beberapa pola antara lain adalah Pola Individual,
yaitu sampah dikumpulkan dari rumah ke rumah dengan alat angkut jarak pendek
seperti gerobak dengan volume 1mᵌ dan kemudian dikumpulkan di tempat
pengumpulan sementara. Di wilayah yang jalannya cukup lebar pengumpulan dari
rumah ke rumah ini bahkan bisa langsung dengan truk sampah. Disamping pola
individual masih ada pola lain yaitu Pola Komunal. Dalam hal ini penghasil
sampah langsung mengumpulkan sampahnya di suatu tempay, untuk kemudian di
angkut oleh truk sampah.
Sistem Pengumpulan
Sampah yang pertama yaitu dari wadah sampah langsung dibuang ke truk pengangkut
dengan metode ini banyak diterapkan di Eropa. Di setiap rumah tangga disediakan
tong-tong sampah dengan kapasitas 35,50 dan 110 liter. Tong sampah berkapasitas
35 dan 50 liter dimaksudkan agar setiap orang dengan mudah dapat mengangkat dan
menempatkan sampahnya dipinggir jalan yang dilalui oleh truk sampah dari dinas
kebersihan. Namun untuk mencapai muatan 1mᵌ saja petugas kebersihan harus
mengangkutnya 20-30 kali. Sedangkan penggunaan tong sampah berkapasitas 110
liter hanya membutuhkan 9 kali angkut untuk mengisi volume yang sama. Namun,
untuk mengangkat wadah sebesar itu sampai ke pinggir jalan, terlalu berat bagi
setiap orang sehingga terpaksa harus diseret dalam posisi miring. Penggunaan kontainer
sampah dengan volume lebih besar (120-240 liter) yang terbuat dari PE dan
dilengkapi dengan dua roda agar dapat ditarik untuk dapat mendekati truk
sampah, ternyata lebih efektif dan dapat menghemat biaya pengangkutan sampah di
kota-kota besar sekitar 25%. Yang kedua dengan dari wadah dikumpulkan ke wadah
yang lebih besar. Tempat pengumpulan sementara ini berkapasitas 2-35mᵌ dan
setelah penuh kontainer langsung diangkut dan langsung diganti dengan kontainer
yang kosong. Sistem ini biasa digunakan untuk daerah industri, pertokoan,
komplek perumahan dan rumah susun. Metode sampah dimasukkan ke kantong-kantong plastik,
dalam sistem ini disediakan kantong plastik dengan volume 70 liter. Barang-
barang tajam dan abu tidak boleh dimasukkan ke kantong ini. Untuk barang-barang
yang dapat direcycling seperti kaleng minuman, kertas, plastik disediakan
kantong khusus. Sistem ini banyak diterapkan di kota-kota tua di Eropa dengan
lahan kosongnya yang amat terbatas atau di tempat-tempat istirahat sepanjang
jalan tol dan rumah sakit. Bahkan di Italia dan beberapa kota di Swedia sistim
ini diterapkan untuk sampah rumah tangga. Selanjutnya dengan Sistem pengumpulan
terpisah, Sejalan dengan perkembangan teknik daur ulang dan pengomposan, sistem
pengumpulan terpisah telah banyak diterapkan oleh masyarakat. Dalam sistem ini
sampah kertas, logam dan kaca dipisahkan dari sampah organik yaitu buangan
dapur dan kebun. Di daerah yang padat penduduknya bahkan disediakan kontainer
bersama dengan kapasitas 1,1mᵌ cara ini dapat menghemat biaya sampai 40%.
Selain sistem
penampungan tersebut masih ada sistem lain yaitu dengan menghubungkan setiap
cerobong sampah dari beberapa blok bangunan tinggi di suatu wilayah, misalnya
dalam radius 2 km ke satu cerobong yang lebih besar (diameter 0,6) yakni
cerobong transpor yang terbuat dari baja atau semenasbes yang dilengkapi alat
penyedot. Melalui cerobong ini, sampah yang berasal dari setiap blok bangunan
diangkut dengan angin yang berkecepatan 20-30m/detik. Sistem ini sangat baik untuk
diterapkan di wilayah bangunan tinggi dengan jalan-jalan yang sempit yang tidak
dapat dilewati oleh kendaraan pengangkut. Selain tidak menimbulkan debu, pada
sistem ini hanya dibutuhkan biaya pengoperasian perangkatnya sehingga amat
murah dan nyaman bagi penghuni. Kelemahan dari sistem ini adalah penyumbatan
oleh pecahan-pecahan bahan bangunan atau benda-benda keras seperti seterika
yang seharusnya tidak boleh dibuang ke sana.
Pengangkutan ke tempat
pembuangan akhir : Sampah di kota-kota besar di Indonesia tidak seluruhnya bisa
diangkut ke TPA setiap hari. Sebagai gambaran adalah Jakarta. Menurut perkiraan
hanya sekitar 70% dari sampah yang dihasilkan Jakarta yaitu ±8.750 ton/hari
atau ±25.000 mᵌ/hari dapat diangkut oleh dinas kebersihan ke tempat pembuangan
akhir Bantar Gebang. Kemacetan lalulintas dalam kota, antrian panjang yang
selalu terjadi setiap kali truk pengangkut sampah memasuki wilayah Bantar
Gebang sangat mengganggu kelancaran pengangkutan sampah. Hambatan ini terjadi
selain karena jeleknya jalan di wilayah pembuangan sampah, juga disebabkan oleh
kinerja dan pembangunan TPA yang jauh dari memenuhi pesyaratan. Keberadaan sekitar
1500 pemulung yang sering dianggap positive karena dapat mengurangi volume
sampah sekitar 2-5% ternyata juga mempunyai sisi negatif karena rumah-rumahnya
berada di lahan yang seharusnya untuk TPA. Selain itu juga disinyalir adanya
praktik main uang dan monopoli di antara orang-orang yang berkepentingan
sehubungan dengan kelancaran lalulintas memasuki TPA. Untuk mengangkut sampah
ke tempat pembuangan akhir, paling ideal adalah menggunakan truk kontainer
tertutup bervolume 13-18mᵌ yang dilemgkapi dengan alat pengepres di dalamnya
sehingga sampah dapat dipadatkan 2 sampai 4 kali lipat.
Walaupun sistem ini
tidak sepenuhnya harus ditiru, dapat dijadikan bahan untuk memotivasi perbaikan
sistem pengangkutan sampah di Indonesia yang masih banyak menggunakan truk bak
terbuka sehingga debunya terurai kemana-mana. Yang tidak kalah pentingnya dari
sistem pewadahan adalah prosedur penanganan sampah. Salah satu upaya
memperlancar penanganan sampah adalah mewujudkan agar setiap tahapan
pengangkutan dan perlakuan sampah disertai dengan tanda terima yang harus
ditandatangani oleh pihak yang berwenang sebagai tanda bukti. Sampah juga dapat
di daur ulang, daur ulang atau recycling adalah mengembalikan suatu produk atau
sisa dari suatu proses produksi ke dalam siklus produksi. 3 jenis, yang pertama
yaitu dengan menggunakan lagi misalnya
seperti tabung gas, ke dua dengan menggunalan ulang yaitu mennggunakan buangan
untuk keperluan yang berbeda dari konsep awal misalnya mengubah ban bekas
menjadi granulat sebagai bahan pengisi materi bangunan atau menjadi sandal,
yang ketiga dengan mendapatkan bahan dasar kembali misalnya mendapatkan bahan
dasar lagi dari peleburan mobil bekas.
Daur ulang kertas bekas
sudah banyak mengalami kemajuan dalam industri kertas. Negara yang paling
banyak mendaur ulang kertas bekas adalah Denmark. Daur ulang kertas bekas dari
jenis bahan kemasan dan kardus telah lama mencapai 80% tanpa mengalami
kesulitan konsumen karena kardus dan kemasan tidak harus terbuat dari kertas
yang putih bersih. Sebagai gambaran dapat dilihat dari kapasitas sebuah
perusahaan daur ulang Rekarton GmbH yang ada di Jerman, yang dalam tahun 1995
berhasil mendaur ulang kertas bekas tempat minuman sebanyak 123.000 ton.
Selain kertas, gelas
adalah bahan yang paling banyak dibutuhkan untuk keperluan kemasan. Oleh sebab
itu, kemampuan untuk mendaur ulang bahan ini harus tinggi sehingga sisanya minimal.
Keberhasilan penanganan sampah tidak hanya tergantung dari metode yang
diterapkan tetapi juga dari sikap hidup mayarakat. Sampah bukan sekedar barang
yang harus disingkirkan jauh-jauh karena bau dan kotor, melainkan dapat diolah
menjadi bahan baku pupuk dan energi. Berbagai macam metode pengolahan sampah
telah dikembangkan untuk memperoleh bahan baku sebanyak mungkin sehingga sampah
yang tersisa tinggal sedikit dan kebutuhan akan lahan tempat pembuangan akhir
menjadi minimal. Karena sampai sekarang tidak ada satu pun teknologi yang dapat
mengolah sampah tanpa meninggalkan sisa, maka menghindari terjadinyasampah
tetap merupakan suatu strategi penanganan sampah yang paling bijaksana.
Selasa, 16 Juni 2015
Perbedaan Polisi Indonesia dengan Malaysia
Perbedaan Polisi Indonesia dengan Malaysia
Berikut ini sebagian kecil dari perbedaan dan persamaannya :
1.
Penangkapan
Di Indonesia berlaku 24 jam sama dengan di Malaysia.
Di Indonesia berlaku 24 jam sama dengan di Malaysia.
2.
Penahanan
Di Indonesia Polisi bisa menahan 20 hari dan dapat diperpanjang oleh kejaksaan 40 hari, bila ada perbuatan yang diancam lebih 9 tahun dapat diperpanjang pengadilan 60 hari. Sedangkan di Malaysia polisi tidak boleh menahan, polisi hanya boleh menahan atas perintah jaksa sampai 7 hari dan dapat diperpanjang lagi sampai 7 hari.
Di Indonesia Polisi bisa menahan 20 hari dan dapat diperpanjang oleh kejaksaan 40 hari, bila ada perbuatan yang diancam lebih 9 tahun dapat diperpanjang pengadilan 60 hari. Sedangkan di Malaysia polisi tidak boleh menahan, polisi hanya boleh menahan atas perintah jaksa sampai 7 hari dan dapat diperpanjang lagi sampai 7 hari.
3. Proses Penyidikan
Di
Indonesia polisi melakukan pemberkasan (Proses Verbal) lalu selesai melakukan
penyidikan menyerahkan ke Jaksa artinya Polisi lebih banyak berperan dalam
penyidikan. Di Malaysia Polisi dan Jaksa sudah bekerja sama semenjak penyidikan
dimulai, karena Jaksa yang memberi izin penahanan.
4. Perekrutan
Di Indonesia ada 4 sumber perekrutan, Tantama (Khusus Brimob dan Polair),
Bintara, Perwira Akademi Kepolisian dan Perwira Sumber Sarjana, syarat dari
umur 18 hingga 22 tahun (Kecuali yang sumber sarjana yang ditentukan pada saat
pendaftaran) dan tidak boleh menikah. Di Malaysia ada sekolah untuk Perwira,
Sersan, Konstabel dan Konstabel Sokongan, dengan syarat umur 18 sampai 28, bagi
perwira maksimal 35 tahun apabila mendapat gelar sarjana. Di Malaysia sumber
perwira hanya satu pintu karena tidak ada Akademi Polisi. Dan yang unik bagi
yang telah menikah, diperbolehkan juga mendaftar.
5.
Umur Pensiun
Di
Indonesia 58 tahun. Di Malaysia lebih tua sedikit, mereka pensiun pada usia 60
tahun.
6. Estafet Kepemimpinan
Di Indonesia Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) melalui fit and
proper test dari DPR, apabila lolos ia akan ditunjuk menjadi Kapolri,
sedangkan Wakapolri diangkat kemudian oleh Presiden tanpa Fit dan Proper
test. Di Malaysia Inspector General (IG) atau kepala polisi diangkat oleh
Menteri Dalam Negeri dan yang unik wakil kepala kepolisiannya sudah pasti
akan menggantikan kepala polisi, apabila umur dan kesehatan memungkinkan,
bandingkan dengan di Indonesia tidak pernah ada dalam sejarah Wakapolri menjadi
Kapolri.
7. Struktur dalam pemerintahan
Di Indonesia Polri berada dibawah presiden langsung, jadi Kapolri setingkat
dengan Menteri. Di Malaysia dibawah Menteri Dalam Negeri, jadi kepala polisinya
setingkat dengan Dirjen.
Perbedaan Polisi Indonesia (Polri) dan Polisi Malaysia (PDRM), demikian
kata pepatah “lain ladang lain belalang ” perbedaan ini jelas
karena sejarah awalnya pun berbeda, namun walaupun ada perbedaan ada persamaan
yang hakiki dari semua kepolisian di Seluruh dunia yaitu “To Serve” dan
“To Protect” , yaitu Melayani dan Melindungi masyarakat,
begitulah tugas utama korps polisi masing- masing negara dalam menjaga keamanan
dalam negerinya.
Rabu, 06 Mei 2015
KTT dan Pengaruhnya
KTT dan
Pengaruhnya
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan puncak antara
pemimpin-pemimpin negara anggota Asean dalam hubungannya terhadap
pengembangan ekonomi dan budaya antar negara-negara Asia Tenggara.
Sejak dibentuknya ASEAN telah berlangsung 14 kali KTT resmi, 4 KTT tidak
resmi, dan 1 KTT Luar Biasa.
Sejarah KTT Asean
KTT ASEAN ke 21 yang dimulai pada 18
November di Phnom Penh, Kamboja berakhir hari Selasa 19 November. KTT ini
selain dihadiri anggota ASEAN, hadir pula mitra kawasan mereka seperti Cina,
Jepang, Korea Selatan, India, Amerika Serikat dan Australia. Agenda KTT ASEAN
kali ini adalah isu-isu regional dan internasional, krisis ekonomi dan
pemanasan global.
Poin penting terkait ASEAN adalah kebijakan organisasi
ini sejak dekade 90-an yang mendekati negara-negara komunis di kawasan. Hal ini
menunjukkan bahwa ASEAN sengaja ingin menyatukan visi di kawasan. Khususnya
anggota ASEAN memperioritaskan kerjasama dengan Cina, Korea Selatan dan Jepang
pasca perang dingin.
Di Asia Tenggara ada dua organisasi
yang membawa pada pembentukan. Pertama,
Association of Southeast Asia (ASA) yang dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok
tahun 1961 antara Malaysia, Muang Thai, dan Filipina. Kedua, MAPHILINDO yang dibentuk pada tahun 1963, merupakan
musyawarah antara negara-negara Malaysia,
Filipina, dan Indonesia. Karena adanya “Krisis Federasi Malayasia” yang kurang memuaskan Indonesia dan
Malaysia, maka diawali dengan ajakan
Thanat Khoman dari Birma kepada Tun Abdul Razak dari Malaysia maupun Adam Malik dari Indonesia pada bulan Mei 1967 maka
terbentuklah Deklarasi ASEAN. Deklarasi ASEAN ditandatangani pada tanggal 8 Agustus
1967 di Bangkok (Deklarasi
Bangkok) oleh lima utusan dari 5 negara
di kawasan Asia Tenggara. Ke lima tokoh
yang menandatangani Deklarasi Bangkok adalah :
- Adam Malik (Menteri Luar Negeri Indonesia);
- Tun Abdul Razak (Wakil PerdanaMenteri Malaysia);
- S. Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura)
- Narsisco Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina); dan
- Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Muang Thai).
Kelima negara di atas merupakan
anggota ASEAN pada awal berdirinya.
Selanjutnya dalam perkembangannya sampai sekarang ini
anggota ASEAN sudah bertambah 5 negara,
yakni :
1) Brunei Darussalam (tanggal 7 Januari 1984),
2) Vietnam (28 Juni 1995),
3) Laos (23 Juli 1997),
4) Myanmar (23 Juli 1997), dan
5) Kampuchea (16 Desember 1998).
TUJUAN ASEAN
Maksud dan tujuan ASEAN seperti yang
tercantum dalam Deklarasi Bangkok 8 Agustus 1967 adalah sebagai berikut.
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
- Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
- Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu sama lain dalam masalah ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi.
- Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana- sarana latihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, professional, teknik dan administrasi.
- Bekerja sama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditi internasional, perbaikan saranasarana pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan taraf hidup rakyat.
- Meningkatkan studi-studi tentang Asia T(7) Memelihara kerja sama yang erat dan berguna bagi organisasi-organisasi internasional dan regional yang ada dan bertujuan serupa.
HASIL DARI KTT RESMI ASEAN
KTT ke-1
·
Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia
Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.
KTT ke-2
- Pencetusan Bali Concord 1.
KTT ke-3
- Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN.
- Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang.
- Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN.
- Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.
KTT ke-4
- ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi, melaksanakan koordinasi.
- Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.
KTT ke-5
- Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat identitas ASEAN.
KTT ke-6
- Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
KTT ke-7
- Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS.
- Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC di Amerika.
KTT ke-8
- Pengeluaran deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan.
- Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.
KTT ke-9
- Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).
KTT ke-10
- Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.
KTT ke-11
- Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup.
KTT ke-12
- Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan, perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara, pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir Semenanjung Korea.
KTT ke-13
- Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan kerjasama ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN Center.
KTT ke-14
- Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru
HASIL DARI KTT TIDAK RESMI ASEAN
KTT Tidak Resmi ke-1
- Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN secara bersamaan.
KTT Tidak Resmi ke-2
- Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.
KTT Tidak Resmi ke-3
- Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi struktural guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.
KTT Tidak Resmi ke-4
- Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.
KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari 2005)
- Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi Gempa atau Tsunami.
Langganan:
Postingan (Atom)